Welcome Message

Syarah Riyadhush Shalihin - Hadits 573

Berikut ini adalah rekaman kajian pembahasan kitab Bahjatun Nazhirin Syarh Riyadhish Shalihin yang dalam edisi terjemahannya diberi judul Syarah Riyadhush Shalihin karya Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilali. Saat ini sedang dibahas jilid 2 dari kitab ini. Kajian disampaikan oleh Ustadz Muhtarom.

Kajian ini rutin diselenggarakan di Masjid Raya Bintaro Jaya, Sektor 9, setiap hari Minggu ba'da Maghrib.

Rekaman kajian hari  Minggu, 13 Maret 2011 


Bab 64
Keutamaan Orang Kaya yang Bersyukur,
Yaitu Orang yang Memperoleh Kekayaan dengan Harta yang Benar
dan Mengalokasikannya Sesuai yang Diperintahkan Agama

Penomoran hadits berdasarkan kitab Syarah Riyadhush Shalihin Jilid 2
(Penerbit: Pustaka Imam Asy-Syafi'i)

Terjemah Matan Hadits :

573

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwasanya kaum fakir dari golongan sahabat-sahabat Muhajirin mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu mereka berkata: “Orang-orang yang berharta banyak itu telah memborong semua pahala dengan membawa derajat yang tinggi serta kenikmatan yang kekal.”

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: “Mengapa demikian?” Orang-orang itu menjawab: “Karena mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, mereka bersedekah, sedangkan kami tidak dapat bersedekah, mereka memerdekakan budak, sedangkan kami tidak dapat memerdekakan budak.”

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Maukah kalian semua saya ajarkan sesuatu amalan yang dengannya kalian dapat mengejar orang yang mendahului dan dapat mendahului orang yang sesudah kalian? Dan tiada seorangpun yang lebih utama daripada kalian, melainkan orang yang mengerjakan sebagaimana amalan yang kalian lakukan ini?” Para sahabat menjawab: “Baiklah, ya Rasulullah.”

Beliau kemudian bersabda lagi: “Bacalah tasbih, takbir, dan tahmid setiap selesai shalat sebanyak tigapuluh tiga kali masing-masing.”

Selanjutnya kaum fakir dari golongan sahabat Muhajirin itu kembali mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. lalu mereka berkata: “Saudara-saudara kami golongan kaya itu telah mendengar apa yang kami kerjakan ini, maka merekapun mengerjakan sebagai yang kami lakukan itu.”

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. lalu bersabda: “Itulah karunia Allah, diberikannya kepada siapa saja yang Dia kehendaki.”

(Muttafaq ‘alaih)

************************


Daftar pertanyaan (secara ringkas):

 1   Bolehkah kita menanamkan keyakinan bahwa kita pasti masuk surga dan terhindar dari neraka?

 2   Kesalahan apa saja yang biasa dilakukan orang ketika melakukan umroh pada zaman ini?

 3   Jenggot saya tumbuhnya hanya sebelah dan tidak lebat, bolehkah ana melebatkannya dengan menggunakan obat?

 4   Nashrani dikatakan beramal tapi tidak berilmu, apa maksudnya? Apakah ada contohnya?

 5   Ada kisah tentang anak muda yang menggendong ibunya, dikatakan bahwa ia belum membalas kebaikan ibunya tersebut, kecuali bahwa ia membebaskan budak. Apa maksudnya?

 6   Di lingkungan tempat tinggal saya, ketua RT mewajibkan iuran bulanan untuk kas RT tetapi tidak jelas peruntukannya. Bolehkah saya menolak memberikan iuran dengan dalih harta seorang Muslim haram diambil bila tidak ridha?

 7   Shahabat saya sudah pisah ranjang selama empat bulan lebih. Istrinya minta cerai tetapi suaminya tidak mau menceraikan. Bagaimana solusinya?

 8   Saya seorang istri yang menikah beberapa bulan lalu tetapi pernikahan saya menggunakan acara bid'ah dengan niat mencari keuntungan dan ternyata malah jadi banyak utang. Siapa yang berkewajiban membayar utang?

 9   Apakah yang dapat kita lakukan untuk berdakwah kepada keluarga? Bagaimana jika ajal keburu menjemput mereka sebelum mendapatkan hidayah?

 10   Mohon penjelasan tentang shaf shalat wanita. Jika sudah ada hijab yang tinggi apakah wanita tetap di posisi paling belakang?

 11   Saya guru les bahasa Inggris untuk SMA ke atas. Saya mengajar di rumah saya, apa hukumnya saya mencampur murid laki-laki dan perempuan dalam satu kelas?

 12   Waktu shalat maghrib tiba saya masih macet di tol, sampai di tujuan sudah Isya'. Apakah boleh menjamak shalat Maghrib dengan Isya', bagaimana caranya?
Copyright © Study Islam